Raudhah tempat mustajab berdoa di masjid nabawi



Raudhah Tempat Mustajab Berdoa Di Masjid Nabawi


278564009_640.jpgSecara bahasa, “Raudhah” berarti taman. Raudhah merupakan salah satu ruangan di Masjid Nabawi yang banyak dimasuki jamaah untuk memanjatkan doa. Ia terletak di antara kamar Nabi dan mimbar untuk berdakwah.  Luas Raudhah dari arah Timur ke Barat sepanjang 22 m dan dari Utara ke Selatan sepanjang 15 m . Luasnya yang hanya 144 meter persegi tak sebanding dengan jutaan jamaah yang berebut ingin masuk ke sana.
Jamaah haji atau umroh yang berada di Madinah, biasanya akan menyempatkan berdoa di Raudhah. Tempat ini tak pernah sepi, menjadi tempat yang paling afdhal untuk memanjatkan doa. 
Seperti sabda Rasulullah Saw, “Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah di antara taman-taman surga” (HR. Bukhari no. 1196) . 



Para ahli hadits menafsirkan taman surga sebagai tempat Allah SWT menurunkan rahmat dan kebahagian-Nya karena dilakukan zikir serta pemujaan kepada Allah SWT. 

Satu area di dalam masjid yang dinamakan Raudhah ini ditandai tiang-tiang putih dengan ornamen kaligrafi yang khas dan juga karpet warna hijau yang menutup lantainya. Warna karpet ini berbeda dengan warna karpet Masjid Nabawi yang semuanya berwarna merah.  

Di kawasan ini juga terletaknya maqam junjungan besar kita, Rasulullah saw, juga dua sahabat besar, Saidina Abu Bakar R.A dan Saidina Umar R.A.
Kalau kita tengok dalam Masjid Nabawi, ada 2 kawasan. Satu kawasan masjid asal yang dibina oleh Rasulullah s.a.w dan kawasan selainnya adalah perluasan tambahan yang dilakukan selepas zaman Rasulullah saw. Ia dapat dibedakan dengan tiang-tiang yang terdapat dikawasan tersebut. 


Lokasi ‘taman surga’ ini merupakan bagian dari shaf laki-laki, hanya terbuka untuk perempuan di jam tertentu, saat dhuha dan setelah shalat dhuhur. Bukan hal yang mudah untuk bisa memasuki Raudhah. Upaya lainnya adalah usahakan datang ke mesjid pada awal pintu mesjid dibuka. Dengan demikian mempunyai waktu cukup untuk melaksanakan salat Tahajud, salat Tasbih, dan salat Fajar serta melakukan zikir atau membaca Alquran. 

Jika sudah berhasil masuk setelah berjuang berdesak-desakan, jamaah memanfaatkan kesempatan berada di area ini untuk shalat dua rakaat, berdzikir, berdoa maupun membaca Alquran. Suara takbir, tahmid dan tahlil diiringi dengan shalawat kepada Rasulullah saw dan lirihnya doa bercampur jadi satu. 

Jangan lupa, ketika berdo’a di sini (atau di manapun di Masjid Nabawi), janganlah sambil menghadap makam. Menghadaplah ke arah Kiblat. Sementara ketika di depan makam Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, tidaklah perlu mengusap2 jendela makam dan menciumnya, atau menempelkan dada dan perut, karena syariat Islam sama sekali tidak menuntunkan demikian.Ucapkan saja sebanyak mungkin shalawat pada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan sahabat serta keluarga 
Dibutuhkan kesabaran yang tinggi di Raudhah, karena sudah biasa ketika shalat jamaah lain berdiri didepan kita sehingga tidak bisa ruku’ dan sujud. Duduk berdempetan, tetapi masih ada saja jamaah lain memaksakan diri untuk minta duduk. Kepala/bahu dilangkahi atau tertendang, tangan terinjak dan perlu hati-hati disaat sujud karena sangat berbahaya ketika lehernya terinjak jamaah lain. 
Cara paling aman adalah bersama teman, shalat bergantian dan saling menjaga (dengan menjulurkan tangan) ketika sedang shalat. Kadang-kadang kita saksikan antar jamaah saling melotot dan emosi, disinilah kesabaran kita diuji, tidak selayaknya berantem disaat beribadah ditempat yang sangat mulia ini. 

Comments